ImageChef Custom Images
   
  ariodesign
  kendal on story board
 

Dimana ya tempatnya terdapat hamparan perkebunan teh di Kendal?
nYLIMUT? sUKARJA? hEEEE

Tiga Terumbu Karang Rusak Parah

Newsroom Kendal – Tiga terumbu karang yang berada di wilayah perairan Kendal kini kondisinya rusak parah.
Tiga terumbu karang yang rusak parah adalah Karang Kelop, Karang Rome-rome, dan Karang Tandes. Ketiga terumbu karang itu berada di lepas pantai sejauh 3 mil dari arah Desa Jungsemi, Kec Kangkung. Penyebab kerusakan karena banyaknya jaring milik nelayan yang tersangkut di bawah karang.
Karang Kelop berada di titik 111 derajat 10 menit 18 detik Bujur Timur dan 06 derajat 48 menit 3 detik Lintang Selatan. Karang Rome-rome berada di 110 derajat 08 menit 30 detik Bujur Timur dan 06 derajat 48 menit 16 detik Lintang Selatan. Kemudian Karang Tandes berada di 110 derajat 09 menit 23 detik Bujur Timur dan 06 derajat 48 menit 12 detik Lintang Selatan.
”Kerusakan tiga terumbu karang itu karena banyak jaring perahu milik nelayan yang tersangkut di situ,” tukas Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Drh Khumaidi, kemarin.
Kepala Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan drh Khumaidi mengatakan Rabu 27/2 kemarin mengatakan, ketiga terumbu karang itu luasnya sekitar 7 hektare. Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, di sekitar terumbu karang sudah dipasang mercusuar. Mercusuar itu berfungsi sebagai rambu-rambu agar perahu tidak tersesat menabrak karang. Sayang, mercusuar yang dipasang patah diterjang angin.
Diakui, banyaknya jaring perahu yang tersangkat di dasar karang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan karang. Karena terlilit jaring, karang tidak bisa tumbuh dengan baik. Rata-rata kedalaman terumbu karang mencapai 8 meter. Sebagai rumah ikan, tiap hari libur di sekitar terumbu karang dipenuhi pemancing.
”Sebagian pemancing ada yang berasal dari luar daerah seperti dari Magelang,” tukas Khumaidi.
Sementara itu Ketua Komisi B Joko Kartono minta Pemkab lebih serius mengelola terumbu karang yang masih ada. Jika tidak dikelola dengan baik, dia khawatir terumbu karang bisa rusak. ( Kontributo
r Kendal/Yon )

 

Two radio stations in Central Java now has a multimedia centre  
 
(Date: November 20, 2005)

Rural areas in Indonesia are still lacking of the communication and information infrastructures that are needed as a further catalyst in development process. Community Multimedia Centre (CMC) is an one of the answers for this situation. Through CMC, the community have access for communication as well as information that they need for their everyday use, as various information packages are provided in the site, and access information online through the Internet provided in the site. The CMC will also function as a useful forum where the community can meet and discuss  any relevant development in their areas.

 

Approching to the end of this biennium, UNESCO Jakarta just established two new CMCs in Radio Rona in Sukorejo, Kendal and Radio Pragola in Pati, Central Java. The two radio stations are members of Local Radio Network for Democracy (LRND), a foundation which consist of 30 parivate radio stations throughout Indonesia that have been trained in various aspect of broadcasting including journalism by UNESCO since 1999.  

In a previous biennium (2002-2003) UNESCO has established CMC in Radio Tuah Suara Murni in Deli Serdang, North Sumatra, Radio Dermaga Ria in Sekadau, West Kalimantan, and Widya Mandala University in Madiun, East Java. They do "Radio Browsing" in which radio stations broadcast Internet contents based on listeners' requests.



--
ASROFI
PT. WIYOKO ELECTRONICS MEDIA
Jl. Tebet timur dalam raya 69B Tebet Jakarta Selatan
Telp. 83703993, 83702892
Fax. 8309464
HP. 021 685 29 128
Email : asrofi@wiyoko. com
YM : asrofism
www.wiyoko.com __._,_.___
Jalur Weleri-Sukorejo Terancam Putus

Newsroom Kendal – Tingginya curah hujan yang mengguyur Wilayah Kabupaten Kendal selama sepekan terakhir (31/01) menyebabkan jalur utama yang menghubungkan antara Weleri-Sukorejo, Kendal, terancam putus. Kondisi itu diakibatkan longsornya sebuah tebing di sebelah timur jalan, tepatnya di atas tanjakan jembatan Cebak, masuk wilayah Kecamatan Pageruyung, Kendal.

Menurut Kepala Kantor Kesbanglinmaspol melalui Kasi Penanggulangga Bencana Djoni Abdun Dupe, SH tebing yang longsor mencapai panjang kurang lebih 10 meter. Longsornya tebing di atas jurang berkedalaman belasan meter itu, juga mengakibatkan separo jalan aspal di atasnya ambles sekitar lima centimeter. Sehingga jalan yang setiap hari dilinntasi kendaraan roda empat baik itu bus maupun truk hanya menyisakan jalan aspal selebar 2,5 meter.

Jalur Weleri-Sukorejo itu merupakan jalan milik propinsi. Selain dilalui kendaraan kecil jalan yang memiliki lebar hanya 6 meter juga dilalui puluhan kendaraann berat, seperti truk tronton, truk pengangkut pasir bertonase besar, dan bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) trayek Magelang -Jakarta, atau Yogyakarta-Jakarta.

Pada musim Hari raya Idul Fitri jalur ini digunakan sebagai jalur alternative yang menghubungkan wilayah Temanggung-Parakan-Kendal. Apabila tidak segera diperbaiki, amblesnya jalan dikhawatirkan akan melebar. Melintasnya mobil-mobil berat di jalur tersebut, tidak menutup kemungkinan akan mempercepat kerusakan titik jalan yang longsor.

Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas, kendaraan roda empat maupun roda dua, Minggu (3/2) siang dilakukan pemasangan pagar bambu di titik lokasi jalan longsor. Meski belum maksimal, sejumlah bambu juga dipasang untuk sekadar meminimalisasi tanah tebing longsor.

Pemasangan pagar darurat tersebut, dilakukan beberapa petugas Dinas Bina Marga dan Pengairan Pemkab Kendal. Di titik lokasi longsor, jalan hanya bisa dilalui satu lajur.

Kepala Dinas Perhungungan, telekomunikasi dan Informatika Afandi, SH pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menangani masalah ini.
“Bahkkan Kasatlantas Polres Kendal (AKP Erwin Dinata), Sabtu (2/1) juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Bina Marga Pemprov Jateng lewat telepon. Intinya, kami melaporkan kondisi jalan longsor tersebut sekaligus berharap supaya pihak terkait segera melakukan perbaikan permanent” Katanya.
Ia menambahkan sejauh ini pihaknya belum bisa menjelaskan kapan kepastian perbaikannya.
''Untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan yang lebih parah, kami mengimbau mobil-mobil berat seperti truk pasir, truk tronton dan bus-bus AKAP supaya tidak melintasi jalur Weleri-Sukorejo dulu.'' (Karyono)

Diberitahukan kepada rekan-rekan alumni SMA Kendal angkatan 1988.
 
Kita akan mengadakan reuni 20 tahun yang direncanakan pada tanggal 4 Oktober 2008 (lebaran H+3).
 
Mohon melakukan registrasi dengan mengirimkan SMS berisi: Nama, Jurusan, dan Notelpon, ke salah satu: Muh Rasidi 0811894336, atau Sukma 08164893873, atau Adi Lestariarso 08111833239. Nanti anda akan dihubungi oleh panitia.
 
Mohon bantuannya untuk menyebarkan ke alumni yang lain.
 
Terima kasih.

Akibat Hujan Deras di Kendal Mengakibatkan Jalur Singorojo-Limbangan  Putus

Newsroom Kendal – Hujan deras yang terus menerus mengguyur kawasan atas wilayah Kendal, Kamis (31/1) memutuskan jalur yang  menghubungkan Kecamatan Singorojo dengan Kecamatan Limbangan. Jalan yang menghubungkan kedua kecamatan itu ambles sedalam 1 meter dengan lebar 6 meter dan panjang 35 meter. Posisi jalur yang ambles itu tepatnya berada di Dukuh Watulawang, Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan. Akibat putusnya jalur tersebut, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif.

Sekretaris Kecamatan Limbangan, Triyono Wahyu Diharto saat dikonfirmasi membenarkan adanya jalur yang ambles di wilayahnya. Hujan deras yang terjadi selama 2 hari belakangan ini membuat tanah labil. Untuk memperbaiki jalan tersebut, sejak siang kemarin warga terpaksa bergotong-royong menambal jalan yang menghubungkan dengan Desa Cening, Kecamatan Singorojo itu.
"Untuk sementara kami kerahkan warga kerja bakti menambal jalan tersebut agar bisa dilalui," ujarnya.

Ditambahkan, selain di kawasan tersebut hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di Desa Jawisari, Kecamatan Limbangan. Longsoran tanah tersebut bahkan sempat menimbun bagian belakang rumah milik seorang warga setempat. Namun, tidka ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Salah seorang warga Kedungboto, Sumarno (54) mengaku, tanah longsor mulai terjadi sejak pukul 22.00 WIB. Setelah itu perlahan-lahan menerjang jalan desa yang menghubungkan dengan desa lain di Kecamatan Singorojo. Menurutnya, selama ini kawasan memang rawan tanah longsor. Oleh karena itu, setiap musim hujan warga harus siaga menghadapi bencana tanah longsor.

Kepala Bakesbangpollinmas Kendal, FX Eddy Prapto Trenggono ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu.  Bahkan, saat ini pihaknya tengah mengecek ke lokasi tanah longsor di Kecamatan Limbangan. Sementara itu, jalan provinsi di Desa Dadapayam, Kecamatan Pageruyung saat ini juga mulai longsor. Meski belum terlalu banyak, tanah yang berada di pinggir jalan sudah tergerus air. Akibatnya, jalur yang menghubungkan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Temanggung terancam putus. (Karyono)

 


Akibat Hujan Terus Menerus Penderita DB di Kendal Meningkat

Newsroom Kendal - Hujan yang terus mengguyur wilayah Kendal dan sekitarnya tidak hanya merusak sejumlah fasilitas umum dan menyebabkan tanah longsor. Hujan juga memicu meningkatnya sejumlah penyakit, RSU Soewondo Minggu (03/02) kemarin kebanjiran pasien demam berdarah (DB). Bahkan sejumlah pasien dirawat dilorong rumah sakit karena tidak kebagian ruangan.

Menurut panjaga ruang anak Dahlia, Bambang Utomo sedikitnya
lima pasien sudah dinyatakan positif DB. Rohmin (11) warga Banyutowo Kecamatan Kota Kendal, Malfia (6) warga Bandengan Kecamatan Kota Kendal, Via Elsietavera (9) warga Desa Kartikajaya Kecamatan Patebon, dan sepasang saudara Ahmad Sulistyo (12) dan Dian Firmasyah (6) warga Desa caruban Kecamatan Gemuh. Sedangkan puluhan pasien lain masih dinyatakan febrisb karena untuk mengetahui positif tidaknya DB harus dilakukan diaknosa.

Bambang menambahkan, pasien DB tidak hanya berada di ruang anak Dahlia, disejumlah ruang
VIP juga banyak pasien DB bahkan sejumlah mahasiswa Akbid yang tinggal di asrama juga terserang DB dan sempat dirawat beberapa hari di RSU. Dalam seminggu terahir sudah banyak pasien yang keluar masuk rumah sakit karena terserang BD.

Menurut ibu pasien Via Elsietavera, Waryuni (38), anaknya sudah mengalami panas tinggi empat hari lalu. Meski sudah dirawat, suhu tubuh anaknya masih tetap tinggi. Di kampungnya, ada tiga warga yang terkena
DBD tapi belum ada petugas yang melakukan fogging di kampungnya. "Sudah tiga hari anak saya dirawat disini, warga berharap Dinas Kesehatan menyemprot sarang nyamuk DB di desa kami, agar nyamuk bekurang," pintanya.

Tercatat selama tahun 2007 penderita DP meningkat drastis hingga 150% lebih, dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2005 tercatat 161 kasus DB, enam orang meninggal dunia. Tahun 2006, terjadi 378 kasus dan 18 orang meninggal. Sedangkan tahun 2007, melonjak menjadi 855 kasus, 20 pasien meninggal dunia.

Sementara itu Wakil Bupati Dra Hj Siti Nurmarkesi mengaku, Dinas kesehatan (Dinkes) sudah melakukan fogging secara rutin. Untuk antisipasi meluasnya wabah DB saat ini pemkab sedang mengajukan anggaran melalui RAPBD untuk melakukan fogging. Untuk meminimalisasi meledaknya DB, Dinkes juga bekerja sama dengan instansi terkait, dan masyarakat, melakukan pengasapan, kerja bakti membersihkan lingkungan, memberikan obat anti jentik serta sosialisasi kepada masyarakat tentang tips aman dari serangan DB. Wabub juga menghimbau kepada masyarakat supaya terhindar DB hendaknya meningkatkan gerakan 3 M yakni menutup, menguras dan mengubur peralatan serta barang bekas yang bisa menjadi sarang nyamuk.''Saya berharap masyarakat juga aktif mencegah jentik nyamuk dengan aktif menjalankan gerakan 3M,'' harapnya. (Karyono)


Pasar Boja Kendal Segera Dibangun Kembali

Newsroom Kendal – Pemkab Kendal akan segera membangun kembali Pasar Boja yang ludes terbakar pada perytengan tahun 2007 lalu. Saat ini, Pemkab sedang menggarap Desain Engineering Detail (DED). Ekspose DED dilakukan di Operation  Room  (OR), Kamis (31/1) dipimpin langsung Wakil Bupati Kendal Drs. Hj.  Siti Nurmarkesi.

Wakil Bupati Siti Nurmarkesi mengatakan, pembangunan kembali Pasar Boja akan didanai oleh pemerintah pusat dan daerah. Dia memperkirakan, pembangunan kembali pasar yang terbakar menelan dana sekitar Rp.40 miliar. dana itu sebagian besat berasal dari pemerinah pusat.

“Kalau dari APBD semua tentu kita nggak mampu. Dari APBD hanya menutup kekurangannya,” Ujarnya

Menurut Wabup, rencana pembangunan kembali Pasar Boja harus benar-benar disiapkan sedetail mungkin. Dia tidak ingin pembangunan kemballi pasar itu dilakukan setengah-setengah.  Sehingga pasar tersebut benar-benar dapat dipakai dalam jangka panjang.

Diakui, pembangunan kembali pasar itu baru bisa dilakukan pada 2009 mendatang. Setelah DED rampung, barulah akan ditawarkan perjaannya kepada kontraktor lewat lelang. Karena itu pihaknya tidak akan tergesa-gesa segera membangun kembali pasar itu.   

“Yang jelas, persiapannya harus benar-benar matang sebelum dibangun kembali,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Joko Kartono minta Pemkab menyediakan lahan bagi PKL di lokasi pasar baru kelak. Penyediaan lahan bagi para PKL dinilai cukup efektif mengurangi kesemerawutan Pasar Boja selama ini. Joko menilai, selama ini PKL selalu dioprak-oprak, tapi Pemkab tidak pernah memberikan solusinya.

“Dengan adanya lahan khusus PKL, Pemkab bisa menertibkan PKL yang tidak berada di lokasi khusus,”.

Joko menambahkan, jika penataan pasar tidak dilakukan, maka keberadaan pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern. (Karyono)

Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521 M, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.

Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang nampak "sari" itu, Beliau menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jln Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.

Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu Semarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.

[sunting] Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal

Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu putra dari Ki Ageng Cempaluk yang bertempat tinggal di Daerah Kesesi Kabupaten Pekalongan. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.

[sunting] Pemerintahan Kabupaten Kendal Sekarang dan Jaman Doeloe

Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayahanda Bupati yang sering disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.

[sunting] Bupati Kendal

  • Pangeran Ario Prawirodiningrat II Putra Bupati Pangeran Ario Prawirodiningrat I (Bupati terakhir Kendal dengan Pusat Pemerintahan masih di Kaliwungu) 1813 -1830
  • Raden Tumenggung Purbodiningrat Menantu Bupati P. Ario Prawirodingrat II 1832 -1850.
  • Kyai Tumenggung Purbodiningrat Asal Gresik. 1832 -1850.
  • Pangeran Ario Notohamiprojo 1857 -1891.
  • Raden Mas Ario Notonegoro Putra Bupati Pangeran Ario Notohamiprojo 1891-1911
  • Patih Raden Cokro Hadisastro Menantu Bupati Jepara Sosrodiningrat / Ipar R.A. Kartini (menjalankan pemerintahan sementara karena Bupati meninggal dunia) 1911-1914.
  • Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo atau Raden Mohammad Putra RM. Ario Notonegoro 1914 -1938
  • Raden Patih Notomudigdo memegang jabatan sementara karena Bupati Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo memasuki masa pensiun. 1938.
  • Raden Mas Zarwits Purbonegoro asal Kutoharjo 1939 -1942
  • Patih Raden Mas Kusuma Hudoyo 1942 -1945
  • Sukarmo Putra Lurah Ketapang Kendal. (Anggota Sanggiin diangkat dalam masa Revolusi Rakyat Kendal. 1945 -1949
  • R. Ruslan Masa Agresi Belanda 1949
  • R. Prayitno Partodijoyo Patih dari Pekalongan 1950 -1956
  • R. Soedjono Bupati Blora 1957-1960
  • Staf Kantor Gubernur - R. Abdul Rahman - R. Gondo Pranoto
  • R. Salatun Wedono Weleri Kendal 1960 -1966
  • Mayor Sunardi 1966 -1967
  • Letkol RM. Suryo Suseno 1967 - 1972
  • Drs. Abdus Saleh Ronowidjoyo Asal Madura 1972 - 1979
  • Drs. Herman Sumarmo Sekwilda Ka. Tegal 1979 - 1984
  • Sudono Yusuf, BA 1984 -1989
  • Sumojo Hadiwinoto, SH 1989 - 1998
  • Drs. Djoemadi 1999
  • Hendy Boedoro, SH. M.Si 2000 - 2007
  • Siti Nurmarkesi, 2007 sampai sekarang

[sunting] Geografi

[sunting] kondisi geografis

Kabupaten Kendal terletak pada 109,40' - 110,18' Bujur Timur dan 6,32' - 7,24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi : Utara : Laut Jawa Timur : Kota Semarang Selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung Barat : Kabupaten Batang Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km. Kabupaten Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.

[sunting] kondisi topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu dan Kaliwungu Selatan. Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Boja dan Limbangan.

[sunting] kondisi iklim dan curah hujan

Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut mempengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 270 C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 250 C.

[sunting] Pembagian administratif

Kabupaten Kendal terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 265 desa dan 20 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kendal.

Di samping Kendal, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Kaliwungu dan Weleri.

Kaliwungu (Basis Keagamaan)Kota ini tak pernah sepi dari kehidupan keislaman. Banyak pesantren dengan santri dari berbagai kota dari berbagai wilayah negeri. Kota ini selalu khas dengan berlalulalangnya orang-orang yang berpakaian muslim, dengan sarung dan penutup kepala (peci atau kerudung) dengan Al Quran dan atau kitab-kitab tertentu ditangan. Selain itu alunan ayat-ayat suci Al Quran senantiasa menggema sepanjang hari di hampir setiap sudut kotanya.

Weleri (Basis Perdagangan) Kota paling barat Kabupaten ini memang tak pernah sepi dari perdagangan. Kota ini menjadi transit dan tujuan dari para pedagang dari seluruh penjuru Kabupaten bahkan Wilayah Indonesia. Dengan fasilitas transportasi (adanya 2 terminal dan 1 Stasiun KA)dan fasilitas komunikasi yang lebih lengkap dari pada kecamatan lainnya, Weleri berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan mudah untuk diakses. Selain itu, secara sosial, dengan adanya para pedagang dari Klaten-Solo yang membentuk suatu perkampungan khusus (Kampung Solo)

[sunting] Transportasi

Kendal berada di jalur pantura yang sangat ramai. Angkutan umum antarkota pada umumnya dilayani oleh bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya Weleri. Kebanyakan kereta api jarak jauh tidak singgah di stasiun ini .

pintu gerbang kota Kendal.
pintu gerbang kota Kendal.

[sunting] Olahraga

Kabupaten Kendal memiliki klub sepakbola yaitu Persik Kendal yang bermarkas di Stadion Bahurekso

[sunting] Pendidikan

Sektor pendidikan di Kabupaten Kendal terdiri dari berbagai macam. Dari mulai pendidikan formal, informal, dan non formal. Hampir disetiap Kecamatan terdapat sarana dan prasarana pendidikan. Terkait dengan pendidikan fomalnya, di Kabupaten ini telah memiliki ratusan TK dan Sekolah Dasar atau yang sederajat. Demikian pula dengan SMP atau yang sederajat, semua kecamatan di kabupaten ini terdapat SMP atau yang sederajat. Demikian pula dengan keberadaan SMU hampir setiap kecamatan terdapat SMU atau yang sederajat. Bahkan akhir decade ini Kabupaten Kendal telah memiliki beberapa Sekolah Tinggi yaitu : Sekolah Tinggi Islam Kendal (STIT) dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Kendal.

Pendidikan formal dan Labelitas Lembaga Seluruh pendidikan formal di Kabupaten ini tidak hanya dilaksanakan oleh negara tapi juga banyak lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Muhammadiyah, NU,dll. Sebagaimana di daerah lain, labelisasi sekolah juga muncul. Misal untuk SD terbaik adalah SD N 1 Sumberejo, SMP adalah SMP 1 Weleri & SMP 1 Boja, dan SMU terbaik adalah SMU I Kaliwungu & SMU 1 Boja.

Kota Santri Sebutan ini sangat terkait dengan sebutan kota yang memang selalu ramai dengan kegiatan keislaman. Kegiatan ini berpusat di Kecamatan Kaliwungu. Tak heran jika sampai di Kota ini akan banyak dijumpai orang-orang bersarung dan membawa peci lengkap dengan Al Qur'an di tangan berjalan-jalan di seputar alun-alun kawedananan sembari bertalanjang kaki. Santri yang belajar disini berasal dari berbagai Kota. Terlebih pada bulan suci ramadhan. Tidak ketinggalan pula dipusat kota Kendal ada Pondok Modern SELAMAT.

[sunting] Kependudukan

Penduduk Kabupaten Kendal adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Kabupaten Kendal selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2004 sebanyak 899.211 jiwa, yang terdiri dari 443.974 (49,34%) penduduk laki-laki dan sebanyak 455.237 (50,66%) penduduk perempuan.

[sunting] Budaya dan Adat

[sunting] Pakaian Adat Kendal

[sunting] putra

Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus kebawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan disamping kiri dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/ kain pesisiran menggunakan sabuk, epek timang, memakai keris/ duwung. Meggunakan selop tertutup.

[sunting] putri

Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.

[sunting] kegiatan budaya

Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budya baik yang bersifat tradisional maupun agamis seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir diseluruh Pulau Jawa), Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Disamping itu terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam diantaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kyai Asyari, Sunan Katong, Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan Pegandon dan Makam Kyai Seapu di Kecamatan Boja.

[sunting] Pariwisata

Salah satu obyek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan Patean (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung).

Beberapa obyek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:

  • Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
  • Pantai Jomblom di Kecamatan Cepiring
  • Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Weleri.
  • Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, dimana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
  • Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang kera putih Anoman
  • Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini ada tersedia dua kolam yaitu kolam olympic dan kolam untuk anak anak. Wisata ini .berada di pusat Kecamatan Boja.
  • Agrowisata Sekatul. Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya, pemancingan, serta taman bermain untuk anak anak.

Kabupaten Kendal saat ini mengembangkan tanaman hortikultura untuk menambah keragaman produk pertanian dari Kabupaten Kendal karena produk hortikultura seperti buah, sayur, tanaman obat dan tanaman hias biasanya diminati. Untuk tanaman hias diarahkan pembudidayaan Bunga Anggrek sedangkan untuk tanaman buah diarahkan penanaman buah melon dan semangka dimana kedua buah tersebut dapat ditanam disegala musim.

1. BUDIDAYA ANGGREK

Keelokan dan keawetan bunganya daripada bunga lainnya menjadi salah satu daya pikat dari Bunga Anggrek. Ditambah keragaman jenisnya dan kemudahan pememeliharaannya membuatnya mempunyai nilai lebih. Maka di Kabupaten Kendal dibudidayakan sehingga diharapkan dapat menjadi produk tanaman hias yang layak dibanggakan. Saat ini pembudidayaan Anggrek sudah banyak tersebar didaerah-daerah di Kabupaten Kendal yang meliputi berbagai jenis anggrek

Dari berbagai jenis anggrek, yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis Dendodrium karena walaupun keawetannya hanya berkisar satu hari sampai beberapa minggu tapi perawatannya mudah dan tahan kering karena memiliki kantung penyimpan air (canes). Selain itu masih ada juga jenis Phalaenopsis atau Anggrek Bulan,Oncidium/ Dancing Ladies,

sCymbidium, Catleya/ Corsage Orchid dan Vanda. Untuk pemeliharannya tentu saja menyesuaikan dengan jenisnya, misalnya Anggrek Bulan jangan disiram sore hari karena daunnya yang corong dapat menyimpan air bisa menampung air sehingga bisa terkena penyakit busuk daun. Lain lagi dengan Dendrobium yang rentan mengalami busuk akar, karena memang tahan kering. Jadi pemeliharaan anggrek yang sesuai habitatnya akan menghasilkan bunga yang berkualitas.


kenapa diversifikasi produk hortikultura adalah varietas anggrek yang notabene bukan merupakan tanaman indigenus,? kenapa tidak menampilkan sesatu memang yang sudah dari dulu ada, khan begitu banyak tanaman hias yang ada di Kendal, akan menjadi ciri khas/landmark kendal.....
anggrek Dendrobium cepat busuk akarnya
itu bisa dikarenakan kesalahan manusia dalam pemilihan media,,,atau memang terkena penyakit busuk akar..
semangka dan melon tidak mengenal musim.....????
wah kendal sudah maju ya,,,budidayanya semuanya di greenhouse,,,
kalau musim hujan, bisa dibudidayakan akan tetapi..rasa manisnya akan hilang dan mudah busuk,,,karena tingginya curah hujan,,,melarutkan unsur hara,,,

sekedar informasi bahwa pada tanggal 12 Januari 2008 kemarin telah dikukuhkan Prof.Dr.Mujahirin Thohir,M.A sebagai Guru Besar Fak. Sastra UNDIP Semarang...beliau adalah putra daerah Kendal lebih tepatnya Kaliwungu dan mungkin beliau menjadi orang yang pertama kali mendapat gelar Professor di Kaliwungu dalam bidang Ilmu Kebudayaan dan Antropologie. kita turut bergembira karena dengan keberhasilan beliau bisa menjadikan Kendal lebih BERGERAK untuk maju
Ha ==>Hana hurip wening suci (adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci)
Na ==>Nur candra,gaib candra,warsitaning candara (pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi)
Ca ==>Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi (satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal)
Ra ==>Rasaingsun handulusih (rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)
Ka ==>Karsaningsun memayuhayuning bawana (hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam)
Da ==>Dumadining dzat kang tanpa winangenan (menerima hidup apa adanya)
Ta ==>Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa (mendasar, totalitas,satu visi, ketelitian dalam memandang hidup)
Sa ==>Sifat ingsun handulu sifatullah (membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan)
Wa ==>Wujud hana tan kena kinira (ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas)
La ==>Lir handaya paseban jati (mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi)
Pa ==>Papan kang tanpa kiblat (Hakekat Allah yang ada disegala arah)
Dha==>Dhuwur wekasane endek wiwitane (Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar)
Ja ==>Jumbuhing kawula lan Gusti (selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya)
Ya ==>Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi (yakin atas titah /kodrat Illahi)
Nya==>Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki (memahami kodrat kehidupan)
Ma ==>Madep mantep manembah mring Ilahi (yakin dan mantap dalam menyembah Ilahi)
Ga ==>Guru sejati sing muruki (belajar pada guru nurani)
Ba ==>Bayu sejati kang andalani (menyelaraskan diri pada gerak alam)
Tha==>Tukul saka niat (sesuatu harus dimulai tumbuh dari niatan)
Nga==>Ngracut busananing manungso (melepaskan egoisme pribadi manusia)

Filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka Paku Buwana IX
Filsafat ha-na-ca-ka-ra yang diungkapan Paku Buwana IX dikutip oleh Yasadipura sebagai bahan sarasehan yang diselenggarakan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta pada tanggal, 13 Juli 1992.
Judul makalah yang dibawakan Yasadipura adalah " Basa Jawi Hing Tembe Wingking Sarta Haksara Jawi kang Mawa Tuntunan Panggalih Dalem Hingkang Sinuhun Paku Buwana IX Hing Karaton Surakarta Hadiningrat ".
Dalam makalah itu dikemukakan oleh Yasadipura ( 1992 : 9 - 10 ) bahwa Paku Buwana IX memberikan ajaran ( filsafat hidup ) berdasarkan aksara ha-na-ca-ra-ka dan seterusnya, yang dimulai dengan tembang kinanthi, sebagai berikut.
Nora kurang wulang wuruk
Tumrape wong tanah Jawi
Laku-lakune ngagesang
Lamun gelem anglakoni
Tegese aksara Jawa
Iku guru kang sejati

yang kalo dalam bahasa indonesia berarti :
tak kurang piwulang dan ajaran
bagi orang tanah Jawa
perilaku dalam kehidupan
jika mau menjalaninya
maknanya aksara Jawa
itu guru yang sejati

Ajaran filsafat hidup berdasarkan aksara Jawa itu sebagai berikut :
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada " utusan " yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia.
Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja.
Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan )
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data " saatnya ( dipanggil ) " tidak boleh sawala " mengelak " manusia ( dengan segala atributnya ) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup ( Khalik ) dengan yang diberi hidup ( makhluk ).
Maksdunya padha " sama " atau sesuai, jumbuh, cocok " tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan.
Jaya itu " menang, unggul " sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan " sekedar menang " atau menang tidak sportif.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.

Sekedar info, tahun 2007 beberapa pelajar kendal ada yang berhasil
menorehkan prestasi yang bisa dibanggakan.
1. Kukuh Prasetyo (SMPN 1 Sukorejo) peraih medali perunggu Olimpiade
Yunior Matematika Internasional.
2. Yunita Dwi Setyorini (SMAN 1 Kendal) peraih medali emas olimpiade
sains nasional
biologi
3. Rosalina Dyah Rizki H (SMAN 1 Kendal) peraih medali perak
olimpiade Sains Nasional Biologi
4. Pamungkas Bagus Satriyo (SMAN 1 Boja) peraihmedali perunggu
olimpiade Sains Nasional Fisika
5. Yoso Teguh Mulyo (SMK II Kendal) peraih medali perunggu LKS SMK
6. Zunaeroh (SMP PGRI Brangsong) peraih medali emas lompat jauh
putri pada Porseni pelajar tingkat nasional
7. Siti Mukaromah (SMA N 1 Cepiring) peraih medali emas lompat
tinggi putri POPNAS
8. Fahni Asha (SDN Pesawahan Pegandon) peraih medali perak Kejurnas
Sepak Takrow
Mohon doanya agar Yunita dan Yoso Teguh Mulyo bisa menjadi jura di
tingkat Internasional, keduanya sekarang sedang digembleng
mempersiapkan diri maju diajang internasional.

Pemkab Kendal Segera Bangun Waduk Baru


Newsroom Kendal – Pemkab Kendal sudah menyiapkan 150 hektare lahan di Kec Kaliwungu Selatan. Lahan sebanyak itu akan disiapkan jika rencana membangun waduk terealisir. Sebagian besar lahan yang akan dibangun waduk milik Perum Perhutani KPH Kendal. Hanya sebagian kecil lahan milik warga. Untuk membangun waduk, dibutuhkan dana sekitar Rp.40 miliar.

“Ya dengan kondisi seperti saat ini, Kendal sudah selayaknya membangun waduk atau bendungan lagi,” kata Kabid Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan Totok Pujo Buntoro, kemarin.

Menurut Totok, rencana pembangunan waduk sudah melalui studi  lapangan. Berdasarkan studi lapangan itu, daerah Kaliwungu Selatan dinilai memenuhi syarat sebagai calon lokasi. Dia bahkan menyebut, lokasinya berada di Desa Kedungsuren.

Totok mengungkapkan, estimasi biaya pembangunan waduk atau bendungan mencapai Rp.40 miliar. Dana sebesar itu belum termasuk pembebasan lahan tanah. Sehingga dana yang dibutuhkan untuk membangun waduk atau bendungan dipastikan lebih besar lagi. Dia mengaku belum mengetahui secara detail lahan-lahan yang bakal dibebaskan. Sebagian lahan yang bakal dibangun waduk merupakan hutan jati milik Perhutani. Sisanya merupakan tanaman warga yang menyewa lahan Perhutani.

“Yang jelas, sebagian besar lahan yang akan dibebaskan milik Perum Perhutani KPH Kendal,” jelasnya.

Totok mengaku keberadaan waduk atau bendungan baru itu kelak berfungsi sebagai pengendali banjir di Kab Kendal. Tiap musim hujan, kawasan pantura masih terendam air. Saat Saat ini bendungan yang ada tidak mampu menampung debit air saat musim hujan. Bendungan yang dimiliki Kendal saat ini meliputi Juwero di Gemuh, Kedungasem di Weleri, Sojomerto di Gemuh, Kedungpengilon di Brangsong, dan Bulanan di Weleri.

Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Pamuji Wido Utomo mendukung langkah Pemkab membangun waduk atau bendungan baru. Informasi yang dia terima, proses rencana pembangunan waduk baru pada tahap detail engineering design (DEA). Proyek itu bakal ditangani Balai Besar Air Jratun Seluna. Tujuannya sebagai pengendalian banjir di Kab Kendal.

“Dengan dibangunnya waduk, juga berfungsi sebagai sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air,” ujar Tomi – sapaan akrabnya-, kemarin.

Lebih lanjut Tomi mengatakan jika rencana itu segera direalisir, pihaknya minta Pemkab menyosialisasikan kepada warga secara transparan. Tujuannya agar warga yang tanahnya bakal terkena waduk atau berada di dekat waduk mengerti fungsi waduk setelah dibangun. Selain itu, Pemkab harus melibatkan semua elemen masyarakat untuk melakukan sosialisasi. (Karyono)
dibawah ini pertimbangan yang sudah sering terjadi ketika membuat bendungan,

Bendungan Jatigede, Pengulangan Sejarah Kegagalan

Proyek Bendungan Jatigede berlokasi di Jawa Barat tepatnya pada wilayah utara, yaitu daerah bagian Indramayu, Majalengka dan Cirebon dan telah tertunda selama 44 tahun dari perencanaannya pada tahun 1963. Pembangunan proyek ini akan menenggelamkan 5 kecamatan dan 30 desa, menggusur sebanyak 70.000 jiwa penduduknya, menenggelamkan areal seluas 6.783 ha dengan 1200 ha hutan milik Perhutani, dan puluhan situs sejarah ikut tersapu. Dengan hilangnya 3.200 ha, lahan subur yang termasuk di dalamnya adalah pertanian Sumedang yang akan kehilangan 80.000 ton padi per tahun. Selain itu, bahaya proyek ini disebabkan letak pembangunannya di atas daerah rawan gempa dengan adanya struktur patahan yang telah menyebabkan gempa pada tahun 1912 dan 1990 akibat pergeseran zona sesar dalam. Harus dijadikan pertimbangan pula fakta bahwa kondisi DAS Cimanuk yang akan dibendung telah mengalami kerusakan sebesar 47%.

Bendungan di Dunia

Proyek Jatigede akan menambah satu terhadap 4500 bendungan yang telah tersebar di seluruh dunia, dengan puncak pembangunan besar-besaran terjadi pada tahun 1980 dan menurun drastis setelah tahun 1990. Hal ini terjadi karena bendungan mulai terlihat bukan merupakan solusi, melainkan penundaan masalah dengan resiko yang jauh lebih besar, bendungan bukan solusi.

Pembahasan permasalah bendungan di seluruh dunia banyak merujuk kepada WCD (World Comission on Dam) sebagai komisi dunia yang meneliti bendungan. Hasil evaluasi dam dengan pengambilan sampel di seluruh dunia menunjukkan fakta sebagai berikut:

-          Hanya 50% (n=99) bendungan sampel di seluruh dunia yang selesai tepat waktu,

-          Hal tersebut tentu saja berhubungan erat dengan membengkaknya anggaran proyek hingga mencapai 56% (n=80) melebihi anggaran awal

-          Bendungan dengan tujuan irigasi sebanyak 50% (n=52) tidak mampu memenuhi target jangkauan irigasinya

-          Bendungan dengan tujuan PLTA sebanyak 54 % proyek tidak menghasilkan output yang ditargetkan

-          Bendungan dengan tujuan sebagai penyimpan air sebanyak 70% gagal memenuhi suplai air yang ditargetkan. Bahkan ditemukan bahwa semakin kecil area reservoir semakin tinggi tingkat keberhasilannya untuk memenuhi target penyuplaian air. Hal ini menunjukkan bendungan untuk tujuan ini seringkali dibangun berlebihan dan mubazir.

-          60% mitigasi yang dilakukan untuk menanggulangi dampak dam tidak berhasil sehingga kerusakan terus berlangsung.

-          Jumlah masyarakat yang dipindahkan selalalu lebih besar dari yang diperkirakan bahkan mencapai 44% lebih banyak. Dan dari jumlah yang akan dipindahkan sebanyak 1% harus pindah dengan biaya sendiri karna tidak mendapatkan biaya translokasi.

-          Sebanyak 70% pembuatan kesepakatan-kesepakatan menyangkut kehidupan penduduk lokal tidak melibatkan penduduk lokal tersebut.

-          Pembangunan bendungan multipurpose (seperti bendungan Jatigede) umumnya terlambat selesai dan memakan biaya yang jauh lebih besar dari anggaran awal dibandingkan pembangunan bendungan single purpose.

Selain hasil penelitian WCD, IRN (Internatioal Rivers Network) juga meneliti mengenai kontribusi dam dalam pemanasan global. Pembangunan bendungan-bendungan pembangkit listrik di Amazon menyebabkan pelepasan gas rumah kaca berupa methan dan karbondioksida dengan implikasi hingga 45 kali lipat dibandingkan pelepasan akibat pembangkit listrik menggunakan gas alam. Hal ini terjadi karena pembanjiran kawasan dengan seluruh bahan organik seperti, hutan, kebun, bangunan kayu, tanaman dan lain sebagainya menyebabkan pembusukan berlangsung secara anaerob dan menghasilkan gas methan dan karbondioksida dalam jumlah yang besar. Ketika turbin pembangkit listrik berputar dan mengaduk sebagian air, gas tersebut akan terlepas ke udara dan menghasilkan efek rumah kaca.

Bendungan di Indonesia

Sejarah perkembangan bendungan di Indonesia tidak terdata dengan baik atau setidaknya informasinya tidak dapat diakses dengan mudah. Evaluasi performa bendungan selama ini tidak pernah dilakukan sehingga sulit melihat apakah bendungan di Indonesia berhasil memenuhi tujuan pembuatannya. Tetapi sebagai gambaran hasil evaluasi WCD dan IRN dapat kita jadikan gambaran acuan permasalahan bendungan.

Salah satu cerita besar masalah yang menyertai pembangunan bendungan terjadi di Bendungan Kedungombo yang dibiayai oleh World Bank. Para penduduk lokal yang dipindahkan dari tanahnya harus mengalami perubahan dramatis dari kondisi mampu bertahan hidup dengan tanah garapannya yang subur ke tanah yang sama sekali tidak dapat ditanami. Salah satu solusi yang dikeluarkan adalah memperbolehkan penduduk kembali ke bendungan dan memelihara ikan dalam karamaba. Bendungan sebagai ekosistem perairan yang tertutup memungkinkan penyakit tersebar dengan cepat dan mengalami perbanyakan dalam waktu yang singkat. Hal ini terjadi di Kedungombo dan menyebabkan petani tidak dapat memlihara ikan. Sampai saat ini, sudah 4 tahun berlalu dan tidak ada yang dapat dilakukan. Bayangkan selama 4 tahun petani tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Sudah selama itu pula generasi sekolah di sana tidak dapat meneruskan pendidikannya. Masalah bendungan terus berlanjut dan meluas, dan gambaran nyata bahwa bendungan dapat menyebabkan masalah sosial sebesar hilangnya satu generasi berpotensi.

Pemerintah harus memperhatikan semua fakta sejarah bendungan dengan serius dan memperhitungkan apakah memang bendungan solusinya. Bila solusi atas kekeringan, kebnjiran, suplai air irigasi, dan tenaga listrik yang dicari maka pemerintah harus membuka alternatif solusi selain bendungan yang telah terbukti tidak efektif sebagai jawaban.

Deretan daftar buruknya performa bendungan tersebut hanya sebagian. Tetapi, seharusnya cukup untuk membuat kita mempertanyakan efektivitas dan efisiensi bendungan sebagai jawaban. Bila cara yang sama telah dilakukan ribuan kali dan masih juga tidak efisien di seluruh dunia, apa alasan proyek Jatigede akan menjadi berbeda? 


Terkait Jalan Tol Batang – Semarang, Warga Jangan Tergiur Spekulan Tanah Yang Menawarkan Harga Tinggi

Kendal Newsroom – Terkait rencana pembangunan jalan Tol Batang Semarang warga Kabupaten Kendal yang tanahnya akan terkena proyek tersebut, warga jangan mudah tergiur dengan ulan spekulan tanah yang menawarkan harga tanah yang tinggi diatas harga pasaran. Apalagi, Pemkab juga belum memutuskan tanah milik warga yang mana saja yang akan tergusur oleh jalur tol. Bahkan, rencana pematokan yang sudah tergambar pada masterplan dapat sewaktu-waktu berubah. Demikian   dikatakan  Kepala  Bapeda  Kabupaten  Kendal  Drs. Soeparjan Senin ( 21/01) diruang kerjanya kemarin.

Meskipun pembangunan jalan tol Semarang - Batang molor dari rencana semula, para spekulan tanah di Kendal sudah mulai gencar beraksi. Mereka mulai mengincar tanah-tanah milik warga yang ditengarai akan dilintasi jalur tol. Bahkan kabarnya para spekulan ini berani membayar tanah warga dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran. Padahal hingga sejauh ini belum ada kepastian wilayah dan tanah milik siapa saja yang bakal digunakan untuk jalur tol sepanjang 75 kilometer. Pasalnya, proses pematokan tanah yang seharusnya dilakukan pada November 2007 tahun lalu hingga kini belum juga terealisasi.

"Masterplan pematokan tanah memang sudah ada, tapi itu juga belum final dan sewaktu-waktu bisa berubah. Oleh karenanya, warga jangan mudah tergiur dulu untuk melepaskan tanahnya pada para spekulan," ujarnya.

Nantinya, lanjut Supardjan, bagi warga yang secara pasti tanahnya akan digunakan untuk pembangunan jalan tol, Pemkab pun bakal mengganti biaya yang cukup layak. Apalagi, proses penilaian harga tanah akan dilakukan secara objektif dengan bekerjasama Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Sesuai dengan hasil rapat akhir dengan pemerintah propinsi, proses pematokan dan pembebasan lahan akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sehingga, pada akhir tahun 2008 ini proses pembangunan jalan tol yang menghubungkan wilayah pantura Kabupaten Batang hingga Kota Semarang dapat segera terwujud.

"Di kendal ada 7 kecamatan yang dilewati jalur tol yakni, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Brangsong, Ringinarum, Ngampel, Pegandon, Gemuh dan Weleri. dari 7 kecamatan itu setidaknya ada 24 desa sepanjang 40 kilometer yang dilintasi jalan tol di Kendal," bebernya.

Dari prediksi tahun 2006 silam, pembangunan jalan tol Batang-Semarang bakal memakan dana sebesar Rp 225 milira dari APBN. Namun, prediksi itu bisa jadi meleset seiring berjalannya waktu dan meningkatnya segala bahan
baku yang ada (Karyono)
 
  Today, there have been 2 visitors (21 hits) on this page! i dont understan my mystery rejeki and jodoh  
 
ImageChef Custom Images This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free